MON-FRI8AM - 4PMCALL US081231133033

  • Latest news

    Classic list

    Globally incubate standards compliant channels before scalable benefits. Quickly disseminate superior deliverables whereas web-enabled applications.
    seal.png

    Seal atau segel pada mesin adalah komponen yang berfungsi untuk mencegah kebocoran fluida, gas, atau bahan lain dari satu bagian mesin ke bagian lain. Seal juga digunakan untuk melindungi komponen dari kontaminasi eksternal seperti debu, kotoran, atau air. Dalam berbagai jenis mesin, seal sangat penting untuk menjaga efisiensi dan umur panjang dari sistem, serta memastikan bahwa mesin bekerja dalam kondisi optimal. Seal ditemukan pada berbagai aplikasi, mulai dari mesin otomotif, pompa, kompresor, hingga mesin industri berat. Mereka berfungsi untuk menjaga tekanan, menghindari kontaminasi, dan mencegah kebocoran pada titik-titik kritis mesin.

    Fungsi Seal:

    1. Mencegah Kebocoran: Seal digunakan untuk mencegah kebocoran fluida (seperti oli, air, atau gas) dari satu bagian mesin ke bagian lain, seperti dari ruang bertekanan tinggi ke ruang bertekanan rendah.
    2. Menahan Tekanan: Seal dapat menahan perbedaan tekanan antara dua ruang dalam mesin dan menjaga fluida tetap berada di tempatnya.
    3. Mengurangi Gesekan: Beberapa seal dirancang untuk mengurangi gesekan antara komponen bergerak dalam mesin, seperti pada piston atau poros, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi keausan.
    4. Mencegah Kontaminasi: Seal membantu menjaga kebersihan sistem mesin dengan mencegah masuknya kontaminan eksternal seperti debu, air, atau bahan kimia berbahaya.

     

    Jenis-Jenis Seal

    1. O-Ring

    – Deskripsi: O-ring adalah salah satu jenis seal yang paling umum, berbentuk cincin bulat yang terbuat dari karet atau bahan elastomer lainnya. O-ring digunakan dalam berbagai aplikasi untuk mencegah kebocoran fluida atau gas pada sambungan statis atau dinamis.
    – Aplikasi: O-ring sering digunakan dalam sambungan pipa, valve, dan komponen hidrolik atau pneumatik.

    1. Lip Seal

    – Deskripsi: Lip seal, juga dikenal sebagai seal bibir, memiliki satu atau lebih bibir elastis yang bersentuhan dengan permukaan komponen berputar, seperti poros. Bibir seal ini mencegah kebocoran fluida sambil memungkinkan poros untuk berputar bebas.
    – Aplikasi: Lip seal sering digunakan pada poros transmisi, pompa, dan komponen putar lainnya.

    1. Mechanical Seal

    – Deskripsi: Mechanical seal adalah jenis seal yang lebih kompleks yang digunakan pada aplikasi di mana fluida harus dicegah bocor dari pompa atau kompresor. Seal ini terdiri dari dua permukaan yang ditekan bersama-sama dengan menggunakan pegas atau tekanan fluida.
    – Aplikasi: Mechanical seal biasanya digunakan pada pompa sentrifugal, kompresor, dan reaktor kimia.

    1. Gasket

    – Deskripsi: Gasket adalah material datar yang diletakkan di antara dua permukaan datar untuk mencegah kebocoran fluida atau gas di antara sambungan tersebut. Gasket terbuat dari berbagai bahan seperti karet, logam, grafit, atau komposit.
    – Aplikasi: Gasket sering digunakan pada penutup mesin, flange pipa, dan sambungan lainnya yang memerlukan segel yang kuat.

    1. Hydraulic Seal

    – Deskripsi: Hydraulic seal dirancang khusus untuk sistem hidrolik yang bekerja dengan fluida bertekanan tinggi. Seal ini digunakan untuk mencegah kebocoran di dalam silinder hidrolik.
    – Aplikasi: Hydraulic seal digunakan dalam sistem hidrolik, seperti pada mesin berat, peralatan konstruksi, dan pesawat terbang.

    1. Piston Seal dan Rod Seal

    – Deskripsi: Piston seal digunakan untuk mencegah kebocoran di sekitar piston dalam silinder, sementara rod seal digunakan di sekitar batang piston. Kedua jenis seal ini bekerja bersama-sama untuk menjaga tekanan dalam silinder dan mencegah kebocoran fluida.
    – Aplikasi: Digunakan pada silinder hidrolik dan pneumatik dalam aplikasi seperti mesin industri dan peralatan otomotif.

     

    Material Seal

    Material seal dipilih berdasarkan aplikasi spesifik dan lingkungan kerja. Beberapa material umum untuk seal meliputi:

    Nitrile Rubber (NBR): Tahan terhadap oli dan bahan bakar, sering digunakan pada aplikasi otomotif.
    Fluoroelastomer (Viton): Tahan terhadap panas tinggi dan bahan kimia agresif, digunakan dalam lingkungan yang berat.
    Polytetrafluoroethylene (PTFE): Tahan terhadap suhu ekstrem dan bahan kimia, digunakan dalam aplikasi industri.
    Silicone: Tahan terhadap suhu tinggi, fleksibel, dan sering digunakan pada aplikasi yang memerlukan kebersihan seperti di industri makanan.

     

    Aplikasi Seal pada Mesin

    Seal digunakan di berbagai jenis mesin untuk menjaga integritas sistem. Beberapa contoh aplikasi meliputi:

    Otomotif: Seal digunakan pada mesin, transmisi, dan sistem hidrolik kendaraan untuk mencegah kebocoran oli dan cairan lainnya.
    Pompa dan Kompresor: Mechanical seal digunakan untuk mencegah kebocoran fluida bertekanan dari dalam pompa atau kompresor ke lingkungan luar.
    Mesin Industri: Seal digunakan pada mesin-mesin industri untuk menjaga fluida pendingin, minyak pelumas, atau bahan kimia tetap berada di dalam sistem dan mencegah kontaminasi.
    Peralatan Hidrolik dan Pneumatik: Hydraulic dan pneumatic seal digunakan dalam silinder untuk mengontrol pergerakan fluida dan memastikan efisiensi sistem.

     

    Kesimpulan

    Seal adalah komponen vital dalam mesin dan sistem industri yang bertugas menjaga fluida, gas, dan kontaminan berada di tempat yang tepat. Pemilihan jenis dan material seal yang tepat sangat penting untuk memastikan performa mesin yang optimal, menghindari kebocoran, dan memperpanjang umur komponen.


    Pabrik.png

    Permesinan pabrik merujuk pada penggunaan mesin dan teknologi untuk memproduksi komponen atau produk dalam skala industri di pabrik. Ini melibatkan berbagai proses pemesinan yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi dengan presisi dan efisiensi tinggi. Berikut adalah beberapa aspek utama dari permesinan pabrik:

     

    Jenis Mesin:

    Mesin Bubut: Digunakan untuk memotong dan membentuk material dengan cara memutar benda kerja melawan alat potong. Mesin ini digunakan untuk proses seperti facing, turning, grooving, dan threading.
    Mesin Frais (Milling Machine): Digunakan untuk memotong material dengan menggunakan alat potong berputar dan benda kerja yang dapat digerakkan secara horizontal atau vertikal.
    Mesin Bor (Drilling Machine): Digunakan untuk membuat lubang pada material dengan alat bor yang berputar.
    Mesin Gerinda (Grinding Machine): Digunakan untuk menghaluskan permukaan material dan mencapai toleransi ukuran yang sangat ketat dengan menggunakan roda gerinda.
    Mesin EDM (Electrical Discharge Machine): Digunakan untuk memotong atau membentuk material dengan menggunakan pelepasan listrik (discharge).

     

    Proses Pemesinan:

    Turning: Menggunakan mesin bubut untuk memotong material dari benda kerja yang berputar untuk menghasilkan bentuk silindris.
    Milling: Menggunakan mesin frais untuk memotong material dari benda kerja yang bergerak melawan alat potong yang berputar untuk menghasilkan bentuk datar atau kontur kompleks.
    Drilling: Menggunakan mesin bor untuk membuat lubang pada material dengan presisi.
    Grinding: Menggunakan mesin gerinda untuk menghaluskan permukaan material dan mencapai ukuran yang sangat presisi.
    EDM: Menggunakan pelepasan listrik untuk memotong atau membentuk material yang sulit dipotong dengan metode konvensional.

     

    Otomatisasi dan Kontrol:

    Mesin CNC (Computer Numerical Control): Mesin yang dikendalikan oleh komputer untuk mengotomatiskan proses pemesinan dan meningkatkan presisi serta konsistensi.
    Robot Industri: Digunakan dalam pabrik untuk melakukan tugas pemesinan yang repetitif atau berbahaya dengan presisi tinggi dan efisiensi.

     

    Material dan Alat Potong:

    Material: Bahan mentah yang diproses, seperti logam, plastik, atau komposit.
    Alat Potong: Alat yang digunakan untuk memotong atau membentuk material, seperti pahat bubut, mata bor, atau roda gerinda.

     

    Kualitas dan Toleransi:

    Proses pemesinan di pabrik harus memastikan bahwa produk akhir memenuhi spesifikasi desain dan toleransi ukuran yang ketat. Ini melibatkan kontrol kualitas dan pengukuran yang akurat.
    Permesinan pabrik adalah bagian integral dari industri manufaktur, memungkinkan produksi massal komponen dengan presisi tinggi dan efisiensi. Ini mencakup berbagai teknik dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan produksi yang beragam


    bubut.png

    Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin yang paling umum digunakan dalam proses pemesinan untuk membentuk benda kerja dengan cara memutar benda tersebut terhadap alat potong. Mesin bubut memungkinkan pembentukan komponen silindris, penghalusan permukaan, pemotongan ulir, pengeboran, dan banyak proses lainnya. Dalam praktiknya, mesin bubut digunakan dalam berbagai industri, termasuk otomotif, manufaktur, dan fabrikasi logam.

    Prinsip dasar mesin bubut adalah menghilangkan material dari benda kerja yang berputar menggunakan alat potong yang dipasang pada posisi diam atau bergerak secara linier. Benda kerja dipasang pada chuck (penjepit) atau senter mesin dan diputar dengan kecepatan yang dapat disesuaikan. Alat potong kemudian digerakkan melawan permukaan benda kerja untuk menghilangkan material, membentuk komponen sesuai dengan desain yang diinginkan.

    Jenis-Jenis Mesin Bubut:

    1. Mesin Bubut Konvensional: Mesin bubut yang dioperasikan secara manual, dengan operator yang mengontrol kecepatan dan gerakan alat potong. Mesin ini cocok untuk pekerjaan sederhana atau yang memerlukan penyesuaian manual.
    2. Mesin Bubut CNC (Computer Numerical Control): Mesin ini dikendalikan oleh program komputer yang memungkinkan otomatisasi proses pemesinan. Mesin bubut CNC dapat melakukan operasi pemesinan kompleks dengan presisi tinggi dan sangat cocok untuk produksi massal.
    3. Mesin Bubut Universal: Mesin ini memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan, mulai dari pembubutan lurus hingga pembuatan ulir. Mesin bubut universal sering digunakan untuk pemesinan umum.
    4. Mesin Bubut Vertikal: Dalam mesin ini, sumbu putar benda kerja berada dalam orientasi vertikal. Mesin bubut vertikal biasanya digunakan untuk komponen besar dan berat yang memerlukan stabilitas lebih tinggi.
    5. Mesin Bubut Turret: Mesin ini dilengkapi dengan turret yang dapat memegang beberapa alat potong sekaligus. Mesin bubut turret sangat efisien untuk produksi massal karena dapat mengganti alat dengan cepat tanpa menghentikan operasi.

     

    Mesin bubut memiliki berbagai fungsi, di antaranya:

    1. Turning (Pembubutan)

    Pengertian: Turning adalah proses dasar dalam pembubutan yang digunakan untuk membentuk benda kerja menjadi bentuk silindris atau konis (kerucut). Pada proses ini, benda kerja diputar, sementara alat potong bergerak sejajar dengan sumbu putaran benda kerja.

    Rough Turning: Digunakan untuk menghilangkan material dalam jumlah besar dengan kecepatan potong tinggi, untuk membentuk benda kerja kasar yang kemudian akan dihaluskan.
    Finish Turning: Proses pemotongan yang lebih halus untuk mendapatkan permukaan akhir dengan toleransi ukuran yang lebih ketat dan hasil yang lebih presisi.

    1. Facing

    Pengertian: Facing adalah proses pemesinan untuk memotong atau meratakan permukaan ujung benda kerja. Proses ini dilakukan dengan menggerakkan alat potong melintang dari pusat benda kerja menuju tepi luar.
    Aplikasi: Facing digunakan untuk membuat permukaan datar di ujung benda kerja, misalnya untuk mempersiapkan bagian akhir poros atau pipa sebelum perakitan.

    1. Threading (Pembuatan Ulir)

    Pengertian: Threading adalah proses pembuatan ulir pada permukaan benda kerja, baik ulir internal (di dalam lubang) maupun ulir eksternal (di luar benda kerja). Proses ini menggunakan alat potong khusus yang sesuai dengan profil ulir yang diinginkan.
    Ulir Segitiga: Ulir yang paling umum digunakan untuk pengencang seperti baut dan mur.
    Ulir Trapezoid: Digunakan untuk aplikasi yang memerlukan pergerakan linear seperti pada mesin pengangkat atau sekrup meja kerja.
    Proses: Threading dilakukan dengan mengatur kecepatan dan langkah bubut sehingga alat potong bergerak sesuai dengan profil ulir yang diinginkan. Mesin bubut dapat diprogram untuk memotong berbagai ukuran ulir dengan presisi.

    1. Drilling (Pengeboran)

    Pengertian: Drilling pada mesin bubut adalah proses pembuatan lubang dengan menggunakan alat bor. Alat bor dipasang pada tailstock mesin bubut dan didorong ke arah benda kerja yang berputar.
    Aplikasi: Drilling digunakan untuk membuat lubang pusat atau lubang berukuran besar dalam benda kerja yang sedang diputar. Mesin bubut memungkinkan pengeboran dengan presisi tinggi dan lubang yang sejajar dengan sumbu benda kerja.

    1. Boring

    Pengertian: Boring adalah proses memperbesar atau memperhalus lubang yang sudah ada dengan menggunakan alat potong. Proses ini digunakan untuk mencapai diameter lubang yang lebih presisi atau untuk memastikan kelurusan lubang.
    Aplikasi: Boring umumnya digunakan untuk memperbesar lubang pengeboran awal yang mungkin masih kasar dan kurang akurat. Ini juga sering digunakan untuk menciptakan toleransi ukuran yang ketat dan memastikan kelurusan lubang di komponen seperti silinder atau bantalan.

    1. Grooving (Pembuatan Alur)

    Pengertian: Grooving adalah proses pembuatan alur atau slot pada permukaan benda kerja. Alur ini bisa berbentuk aksial (sejajar dengan sumbu benda kerja) atau radial (tegak lurus dengan sumbu benda kerja).
    Aplikasi: Grooving biasanya digunakan untuk membuat ruang bagi cincin pengunci, segel, atau untuk keperluan lain seperti jalur pelumasan. Alur yang dibuat juga bisa digunakan untuk aplikasi lain seperti pembuatan slot dalam poros atau komponen lain.

    1. Parting/Cutting Off

    Pengertian: Parting atau cutting off adalah proses memotong bagian benda kerja dari sisa material dengan menggunakan alat potong khusus. Alat potong ini digerakkan secara radial menuju sumbu putaran benda kerja hingga benda kerja terpotong sepenuhnya.
    Aplikasi: Proses ini biasanya dilakukan pada akhir pemesinan ketika komponen yang sudah selesai dipotong dari sisa material atau batang kerja.

    1. Chamfering (Pembuatan Chamfer)

    Pengertian: Chamfering adalah proses pembuatan tepi miring atau bevel pada ujung benda kerja. Chamfering dilakukan untuk menghilangkan sudut tajam dan memberikan tampilan yang lebih rapi atau untuk mempermudah perakitan komponen.
    Aplikasi: Chamfering sering digunakan untuk menghilangkan sudut tajam yang bisa menyebabkan luka atau kerusakan pada komponen lain. Proses ini juga memudahkan perakitan komponen dengan ulir, seperti mur dan baut.

    Proses pemesinan pada mesin bubut melibatkan beberapa langkah penting, termasuk:

    1. Persiapan Benda Kerja: Benda kerja dipasang dengan aman pada chuck atau senter mesin. Pastikan benda kerja terpasang dengan kokoh dan sejajar dengan sumbu mesin.
    2. Pemilihan Alat Potong: Alat potong yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis material benda kerja dan operasi pemesinan yang akan dilakukan.
    3. Pengaturan Kecepatan: Kecepatan putar benda kerja (RPM) diatur sesuai dengan material dan ukuran benda kerja, serta jenis operasi pemesinan.
    4. Pemotongan Material: Alat potong digerakkan melawan benda kerja untuk menghilangkan material sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Operator atau program CNC mengendalikan arah dan kedalaman pemotongan.
    5. Pemeriksaan dan Finishing: Setelah pemesinan selesai, hasilnya diperiksa menggunakan alat ukur untuk memastikan bahwa komponen yang dihasilkan memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Finishing dapat dilakukan untuk memperhalus permukaan jika diperlukan.

     

    Keuntungan Menggunakan Mesin Bubut

    Presisi Tinggi: Mesin bubut memungkinkan pembuatan komponen dengan toleransi ukuran yang ketat dan presisi tinggi.
    Fleksibilitas: Mesin bubut dapat digunakan untuk berbagai jenis pemesinan, baik untuk produksi kecil maupun massal.
    Otomatisasi: Mesin bubut CNC memungkinkan otomatisasi proses, yang meningkatkan efisiensi dan konsistensi produk.


    Desain-tanpa-judul4.png

    October 17, 2022 adminTeknik Sipil

    Penjurusan Teknik Sipil

    Sesuai dengan namanya yang diawali dengan kata “Teknik”, Teknik Sipil merupakan cabang ilmu teknik yang mempelajari proses infrastruktur mulai dari merancangmembangun, dan merenovasi. Infrastruktur yang dimaksud gak cuma infrastruktur gedung-gedung tinggi tapi juga termasuk infrastruktur jembatan, jalanan, landasan pesawat terbang, bendungan, pelabuhan dan lainnya. Secara umum di teknik sipil kamu akan mempelajari bagaimana merancang infrastruktur yang kuat, layak, dan juga efisien.

    Penjurusannya biasanya terbagi menjadi 5, yaitu:

    1. Struktur atau Struktural

    Cabang yang memperdalam mengenai bahan dan juga struktur untuk sebuah pembangunan, seperti baja, beton, kayu, dan lain-lain yang pastinya memiliki karakteristik masing-masing sehingga setiap bahan atau materialnya perlu dijadikan satu mata kuliah khusus.

    2. Geoteknik

    Cabang yang memperdalam mengenai karakteristik dan struktur berbagai jenis tanah dan batuan yang akan menopang bangunan diatasnya. Gambaran mudahnya, coba bayangkan lebih mudah mana bagi kita berlari di atas aspal dengan berjalan di atas pasir? Pasti lebih mudah di atas aspal bukan? Karena aspal lebih padat dan juga lebih kuat menopang beban kita bahkan beban hidup kita dibanding pasir.

    3. Manajemen Konstruksi

    Cabang yang memperdalam mengenai manajemen pembiayaan dan juga permasalahan dalam proyek konstruksi seperti penjadwalan, biaya proyek, dan hukum perizinan pelaksanaan pembangunan, sehingga progress pembangunan bisa berjalan tepat waktu.

    4. Hidrologi

    Cabang yang memperdalam mengenai sifat dan karakteristik air, dari pendistribusian, pengendalian dan juga permasalahannya. Dalam cabang ilmu ini akan dipelajari mengenai menghitung curah hujan pada suatu daerah, debit air sungai, tekanan air, dan juga berbagai bangunan yang berhubungan langsung dengan air seperti waduk atau bendungan, pelabuhan, kanal, dan lain-lain.

    5. Transportasi

    Transportasi merupakan cabang yang memperdalam mengenai perencanaan dan pelaksanaan sistem transportasi, seperti konstruksi perkerasan jalan raya, perkerasan landasan pesawat, pembangunan jalan tol, konstruksi bandar udara, stasiun, terminal dan lain-lain. Tidak hanya itu ilmu ini mempelajari mengenai manajemen lalu lintas, manajemen parkir, dan juga permasalahan berkaitan dengan transportasi.


    Desain-tanpa-judul-7.png

    urusan teknik sipil banyak dipilih karena memiliki banyak peluang dalam pekerjaan. Jurusan ini mempelajari proses pembangunan mulai dari perencanaan hingga pembangunan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari jurusan teknik sipil.

    Kelebihan Jurusan Teknik Sipil

    • Menyelesaikan masalah dari sudut pandang yang lebih luas

    Jurusan teknik sipil terkenal dengan luasnya pengetahuan tentang masalah yang yag berkembang di masyarakat. Ini tak jauh memang dari arti teknik sipil yakni teknik yang digunakan untuk memberikan solusi bagi rakyat sipil. Oleh karena itulah ide dari lulusan teknik sipil selalu dibutuhkan untuk memberikan solusi masalah yang berkembang di masyarakat. Jadi bisa dipastikan bahwa jurusan teknik sipil mengandalkan praktek daripada teorinya.

    • Mempunyai banyak relasi

    Lulusan teknik sipil mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi sehingga mempunyai banyak relasi yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dari awal memang sudah banyak diajarkan bagaimana bisa masuk kedalam lingkungan sosial masyarakat agar bisa memahami masalah yang terjadi. Tujuannya tentu saja mendapatkan solusi yang tepat.

    • Ruang lingkup pekerjaan yang didapatkan lebih luas

    Masalah pekerjaan lulusna teknik sipil memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Banyaknya ilmu yang dikuasai mulai dari berhitung, menggambar, hingga membuat laporan membuatnya mudah diterima di berbagai bidang pekerjaan. Apalagi bidang insfrastruktur yang memang menjadi bidang keahliannya. Bahkan di sebuah perusahaan pun akan membutuhkan seseorang yang ahli di bidang pembangunan untuk memastikan bahwa kondisi bangunan sudah sesuai dengan keinginan.

    Kekurangan Jurusan Teknik Sipil

    Kekurangan jurusan teknik sipil berada pda diri orang itu sendiri. Ketika sudah lulus dari jurusan ini, maka bisa dnegan cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Jadi kekurangan dari jurusan ini lebih banyak ditemukan ketika sedang menempuh akademiknya. Berikut ini beberapa kekurangan yang seirng dijumpai di jurusan teknik sipil.

    • Tugas menumpuk

    Memang di setiap jurusan pasti memiliki beban tugas masing-masing akan tetapi salah satu jurusan yang paling berat dalam memberikan tugas adalah jurusan teknik sipil. Banyaknya aspek yang harus dikuasai justru menjadi tolak ukur banyaknya tugas yang akan diberikan nantinya. Apalagi tugas yang diberikan tidak jauh-jauh dari hitungan dan gambar yang tentunya membutuhkan ketelitian yang tinggi.

    • Banyak aspek yang diperhitungkan

    Sebagaimana dijelaskan sebelumnya memang teknik sipil memiliki kelebihan bisa memandang masalah dari berbagai sudut pandang akan tetapi banyaknya sudut pandang inilah yang membuatnya terasa berat. Oleh karena itulah pembelajaran yang ada didalamnya begitu kompleks. Mulai dari hitungan, menggambar, hingga mencermati masalah menjadi menu sehari-hari.

    • Gaji yang tidak pasti

    Berikutnya adalah masalah gaji yang memang tidak bisa dipastikan karena teknik sipil memiliki beberapa jenis pekerjaan dalam ruang lingkupnya. Oleh karena itulah masalah ini kembali pada bidang yang dikuasai masing-masing. Smeakin banyak bidang yang dikuasai tentunya semakin banyak pula yang bisa digunakan sebagai jaminan gaji.


    Desain-tanpa-judul-3.png

    Teknik sipil

    adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung  dan infrastuktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

    Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, biologi, kimia, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar.

    Cabang-cabang Ilmu Teknik Sipil :
    1. Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut.
    2. Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
    3. Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
    4. Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, waduk,dam, irigasi, kanal
    5. Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
    6. Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
    7.Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian.

    Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.

    .Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang mempengaruhi jalannya proyek.

    Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. 


    Copyright by BENGKELSEAL 2022. All rights reserved.

    WeCreativez WhatsApp Support
    Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!