MON-FRI8AM - 4PMCALL US081231133033

Latest news

Classic list

Globally incubate standards compliant channels before scalable benefits. Quickly disseminate superior deliverables whereas web-enabled applications.
hydraulic-seal.jpg

November 13, 2023 bengklsl871Rubber Seal

Dalam berbagai industri, khususnya di bidang manufaktur dan teknik, komponen karet memainkan peran penting dalam memastikan keberlanjutan dan kinerja optimal suatu produk. Salah satu komponen karet yang sering digunakan adalah rubber seal atau segel karet. Rubber seal berfungsi untuk mencegah kebocoran, melindungi dari debu dan kotoran, serta memastikan keberlanjutan fungsi peralatan atau mesin. Jika bisnis Anda memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh segel karet standar, mempertimbangkan pembuatan custom rubber seal mungkin merupakan pilihan yang tepat. Berikut adalah panduan mengenai proses pembuatan custom rubber seal untuk kebutuhan bisnis Anda.

1. Konsultasi dan Desain Awal:
Langkah pertama dalam pembuatan custom rubber seal adalah melakukan konsultasi dengan produsen karet atau pabrik yang spesialis dalam pembuatan komponen karet. Pada tahap ini, diskusikan kebutuhan spesifik bisnis Anda dan bagikan desain awal atau konsep segel karet yang diinginkan. Produsen dapat memberikan masukan mengenai bahan karet yang paling sesuai dan desain yang optimal berdasarkan aplikasi dan lingkungan penggunaan.

2. Pemilihan Bahan Karet yang Sesuai:
Berbagai jenis karet tersedia untuk pembuatan rubber seal, dan pemilihan bahan sangat bergantung pada kondisi penggunaan. Misalnya, untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan terhadap minyak dan pelumas, karet nitril mungkin menjadi pilihan. Sebaliknya, aplikasi yang melibatkan suhu tinggi atau paparan bahan kimia mungkin memerlukan bahan karet fluoroelastomer. Pemilihan bahan yang tepat adalah kunci untuk memastikan kinerja dan daya tahan segel karet custom.

3. Proses Pembuatan Mold (Cetakan):
Setelah desain dan bahan karet telah diputuskan, langkah berikutnya adalah pembuatan mold atau cetakan. Mold ini akan digunakan untuk membentuk segel karet sesuai dengan desain yang diinginkan. Proses ini melibatkan pembuatan cetakan yang presisi untuk memastikan akurasi dimensi dan detail desain. Sejumlah faktor, seperti toleransi dimensi dan kebutuhan finishing permukaan, harus dipertimbangkan selama pembuatan mold.

4. Pencetakan Rubber Seal:
Setelah mold selesai, proses pencetakan rubber seal dapat dimulai. Proses ini melibatkan pemanasan bahan karet yang telah dipilih hingga suhu tertentu dan injeksi ke dalam mold. Tekanan dan suhu yang tepat diperlukan untuk memastikan rubber seal terbentuk dengan baik dan sesuai dengan desain. Pencetakan ini dapat dilakukan dengan metode cetakan injeksi (injection molding) atau cetakan kompresi (compression molding), tergantung pada kompleksitas desain dan jumlah produksi yang diinginkan.

5. Pengujian Kualitas:
Setelah rubber seal selesai dicetak, langkah selanjutnya adalah pengujian kualitas. Ini mencakup pemeriksaan dimensi, ketebalan, kekuatan tarik, dan sifat elastisitas. Pengujian kualitas sangat penting untuk memastikan bahwa setiap segel karet memenuhi standar yang diinginkan dan dapat berfungsi sesuai dengan aplikasinya.

6. Finishing dan Coating Opsional:
Beberapa aplikasi mungkin memerlukan finishing tambahan atau pelapisan khusus pada rubber seal. Finishing dapat berupa penambahan tekstur, pemotongan tepi, atau penghapusan sisa cetakan. Coating tambahan seperti lapisan tahan aus atau tahan lama juga dapat diterapkan sesuai kebutuhan.

7. Pengiriman dan Pelayanan Purna Jual:
Setelah rubber seal lulus uji kualitas, proses terakhir adalah pengiriman kepada pelanggan. Produsen custom rubber seal yang baik akan menyediakan pelayanan purna jual, termasuk pemantauan kinerja segel karet dan penanganan keluhan jika diperlukan.

Dalam memilih produsen custom rubber seal, pastikan untuk bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki pengalaman dan reputasi yang baik dalam industri tersebut. Penggunaan rubber seal yang tepat dan berkualitas dapat meningkatkan efisiensi mesin atau peralatan, mengurangi risiko kebocoran, dan secara keseluruhan memberikan nilai tambah pada operasi bisnis Anda. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan bahwa custom rubber seal yang Anda pesan sesuai dengan kebutuhan bisnis dan dapat diandalkan dalam jangka panjang.


RUBBER-PRODUK.jpg

November 6, 2023 bengklsl871Uncategorized

Rubber seal adalah komponen yang penting dalam berbagai aplikasi industri dan mesin. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga kebocoran, mencegah kontaminasi, dan memastikan kinerja yang optimal. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu rubber seal, peran pentingnya, dan bagaimana mereka dibuat dengan presisi tinggi.

Apa Itu Rubber Seal?

Rubber seal, atau disebut juga sebagai seal karet, adalah komponen yang dirancang untuk mengisolasi, melindungi, dan mengontrol aliran fluida atau udara dalam berbagai aplikasi industri. Mereka umumnya terbuat dari bahan elastomer seperti karet sintetis atau silikon yang memiliki sifat-sifat khusus, termasuk elastisitas, ketahanan terhadap suhu ekstrem, dan daya tahan terhadap bahan kimia tertentu.

Peran Penting Rubber Seal

Rubber seal memiliki peran penting dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam mesin industri, otomotif, penerbangan, dan banyak lagi. Beberapa peran penting dari rubber seal meliputi:

Mencegah Kebocoran: Salah satu peran utama rubber seal adalah untuk mencegah kebocoran cairan atau gas dari sistem atau komponen. Mereka mengisolasi area yang berbeda dan mencegah cairan atau gas keluar dari area yang seharusnya tidak.

Mengontrol Tekanan: Rubber seal digunakan untuk mengontrol tekanan dalam sistem. Mereka dapat mempertahankan tekanan yang sesuai dan mencegah overpressure atau underpressure yang dapat merusak komponen atau mengancam keselamatan.

Mencegah Kontaminasi: Rubber seal juga berperan dalam mencegah kontaminasi. Mereka mencegah partikel asing atau zat-zat berbahaya masuk ke dalam sistem, yang dapat merusak peralatan atau produk.

Melindungi dari Faktor Lingkungan: Rubber seal sering kali berada dalam kondisi ekstrem, seperti suhu tinggi atau rendah, kelembaban, dan paparan bahan kimia. Mereka harus tahan terhadap faktor lingkungan ini dan melindungi komponen yang ada di bawahnya.

Meningkatkan Kinerja Mesin: Rubber seal yang tepat dapat meningkatkan kinerja mesin dengan mengurangi gesekan dan kebocoran. Ini dapat menghemat energi dan memperpanjang umur mesin.

Bagaimana Rubber Seal Dibuat dengan Presisi Tinggi?

Pembuatan rubber seal dengan presisi tinggi adalah suatu keharusan untuk memastikan kualitas dan kinerja yang baik. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pembuatan rubber seal:

1. Pemilihan Bahan: Proses dimulai dengan pemilihan bahan elastomer yang sesuai untuk aplikasi yang diinginkan. Bahan ini harus sesuai dengan kondisi lingkungan dan persyaratan kinerja.

2. Pencampuran Bahan: Bahan elastomer dicampur dengan bahan pengisi dan aditif lainnya untuk mencapai sifat-sifat khusus seperti ketahanan terhadap suhu atau kebocoran.

3. Pemotongan: Bahan yang telah dicampur dipotong atau dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan. Ini sering melibatkan penggunaan cetakan atau mesin pengepresan.

4. Proses K vulkanisasi: Rubber seal kemudian menjalani proses vulkanisasi, yang melibatkan pemanasan bahan elastomer dalam cetakan dengan tekanan dan suhu tertentu. Proses ini membantu mencapai elastisitas dan ketahanan yang dibutuhkan.

5. Pengecekan Kualitas: Setelah vulkanisasi, rubber seal diperiksa untuk memastikan kualitasnya. Ini melibatkan pemeriksaan ketebalan, kerapatan, dan integritas fisik lainnya.

6. Finishing: Seal mungkin memerlukan finishing, seperti pengecatan atau perlakuan permukaan khusus, tergantung pada aplikasi akhirnya.

7. Pengemasan dan Pengiriman: Rubber seal yang telah selesai kemudian dikemas dengan baik dan siap untuk pengiriman ke pelanggan.

Dalam industri manufaktur, presisi dalam setiap langkah sangat penting untuk memastikan rubber seal yang dapat diandalkan dan efektif. Rubber seal yang dibuat dengan presisi tinggi akan memiliki daya tahan yang baik dan memenuhi harapan dalam berbagai aplikasi.

Kesimpulan

Rubber seal adalah komponen penting dalam industri dan aplikasi teknik. Mereka berperan dalam mencegah kebocoran, melindungi dari kontaminasi, dan mengontrol aliran cairan atau gas. Proses pembuatan rubber seal yang tepat dengan presisi tinggi sangat penting untuk memastikan kualitas dan kinerja yang baik. Dengan memahami apa itu rubber seal dan bagaimana mereka dibuat, perusahaan dapat memastikan penggunaan yang efektif dalam aplikasi mereka.


Desain-tanpa-judul-2023-03-09T092231.744.png

March 9, 2023 adminMobil

1. Koil (Ignition Coil)

Bagian mesin pertama yang tidak boleh terkena air adalah Koil. Fungsi dari bagian ini adalah untuk menghasilkan bunga api atau sumber listrik di bagian busi.

Bunga api tersebut berasal dari berbagai tegangan volt yang sangat tinggi sehingga sehingga tidak boleh terkena air sedikit pun. Jika bagian koil terkena air, circuit kecil yang ada di dalamnya akan secara otomatis rusak dan tidak berfungsi.

2. Injector dan Socketnya

Bagian mesin mobil yang tidak boleh kena air kedua adalah injector dan socketnya.

Perlu diketahui apabila fungsi dari injector adalah menyalurkan atau menginjeksikan bahan bakar ke masing-masing silinder mesin.

Injector dilindungi dengan socket yang fungsinya untuk menampung air. Namun, apabila jumlah air yang masuk terlalu banyak, maka karet pelindung socket bisa dengan mudah rusak dan air secara otomatis masuk ke dalam injector.

 

3. Fuse Box

Fuse Box sering juga disebut sebagai box sekring atau tempat disematkannya sekring. Letaknya biasanya berada di bagian dalam mesin mobil, tetapi terkadang ada beberapa mobil yang meletakkannya di bagian bawah dashbord pengemudi.

Tujuannya adalah agar pengemudi bisa mengatur beberapa komponen dan juga melindunginya lewat pengontrolan sekring.

4. Thottle Body

Posisi thottle body terletak di bagian mesin yang cukup dalam dan menjadi bagian mesin mobil yang tidak boleh kena air.

Bentuknya sedikit bulat dengan beberapa lubang angin yang sudah dilengkapi dengan sensor ISC dan TPS.

Kedua sensor tersebut akan sangat berbahaya apabila bersentuhan dengan air. Pada sensor ISC, air yang masuk bisa membuat rpm idling langsung berkurang fungsinya atau mendadak tidak stabil.

5. Alternator

Banyak yang menganggap jika alternator atau dinamo ampere tidak akan bermasalah apabila terkena air.

Faktanya, tidak dapat dipungkiri apabila alternator memang bisa saja terkena air dan mungkin juga tidak terjadi apa-apa pada mesin tersebut.

Namun, ada kalanya kerusakan datang secara lambat, terlebih apabila percikan air yang mengenai alternator tidak terlalu banyak.

6. ECU

Beberapa mobil memang tidak meletakkan bagian ECU (Engine Control Unit) di bagian mesin. Namun tetap saja ada beberapa produsen yang meletakkannya di bagian mesin.

Biasanya mobil produksi dari benua Eropa yang meletakkan bagian ECU di mesin. Untuk itu, pastikan jika air tidak akan masuk ke dalam sela-sela socket atau merembes secara perlahan. Hal ini karena ECU merupakan bagian mesin mobil yang tidak boleh kena air.

7. Sensor dan Socketnya

Di dalam mesin mobil sudah dilengkapi dengan berbagai macam sensor yang memiliki fungsinya masing-masing. Memang ada beberapa sensor yang tidak terpasang di bagian mesin mobil, tetapi tetap saja ada banyak yang telah terpasang.

8. Delco (Distributor)

Pada beberapa bagian mobil yang masih menggunakan Delco sebagai distributor, maka harus menjaganya agar tidak terkena air. Hal ini karena delco memiliki tugas untuk mendistribusikan pengapian untuk busi.

Busi memang selalu membutuhkan sistem pengapian untuk membuatnya tetap bagus. Tentu saja, semua sistem pengapian adalah penghasil sumber listrik dan faktanya tidak boleh terkena air sedikitpun.


Desain-tanpa-judul-2023-02-14T091705.184.png

February 14, 2023 adminMotor

Overheat adalah kondisi dimana mesin motor mengalami panas yang berlebihan. Hal ini sering terjadi pada kendaraan yang perawatannya kurang rutin dan tepat.

Overheat adalah kondisi dimana mesin motor mengalami panas yang berlebihan. Pada umumnya, overheat terjadi pada motor yang mempunyai mesin dengan pendingin, namun tidak berfungsi secara maksimal. Kondisi motor yang mengalami ini seperti kehilangan tenaga saat dikendarai.

Kondisi overheat pada motor ini akan membuat kendaraan mengalami kerusakan yang kian parah apabila tidak diatasi dengan baik. Berikut adalah ulasan secara lengkap terkait overhead pada motor yang penting untuk dipahami.

Ciri-Ciri Overheat pada Motor

Ada ciri utama yang ada pada motor saat mengalami overheat, yaitu tidak dapat berjalan saat digas. Disini, mesin motor seolah mengalami kemacetan dan tidak memiliki tenaga lagi untuk berjalan. Kondisi ini akan memperparah kondisi mesin apabila motor terus dipaksa untuk berjalan.

Ciri selanjutnya pada motor yang mengalami overheat adalah knalpotnya mengeluarkan asap ketika mesinnya menyala. Di samping itu, motor yang mengalami overheat akan identik dengan bau gosong pada asap dari knalpot atau mesinnya.

Apabila pengendara sudah mengalami ciri-ciri tersebut, sebaiknya tidak memaksakan motor untuk tetap berjalan. Sebab, hal ini akan memperburuk kondisi dari mesin motor yang malah akan mempersulit proses perbaikannya nanti.

Penyebab Overheat pada Motor

Kondisi overheat sangat membahayakan bagi mesin motor, khususnya dengan sistem pendingin. Pemilik harus bisa mengenali overheat pada mesin motor tersebut. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik motor adalah penyebab terjadinya overheat pada mesin.

Overheat motor tidak akan terjadi jika tanpa disertai dengan penyebab yang jelas. Mesin motor akan mengalami tanda tertentu yang menggambarkan penyebab terjadinya overheat ini. Untuk mengetahuinya, simak ulasan terkait beberapa penyebab overheat pada mesin motor berikut ini.

  • Clearance Piston yang Terlalu Rapat

Penyebab pertama terjadinya overheat pada mesin motor adalah piston yang terlalu rapat. Kondisi ini menyebabkan clearance pada piston tidak bisa bergerak secara leluasa. Akibatnya adalah, kinerja dari piston tersebut tidak bisa maksimal.

Dalam kondisi ini, jika terus dipaksakan agar motor tetap bergerak, maka kondisi piston akan menjadi parah. Piston kelamaan bisa patah, mengalami baret, dan kemungkinan terburuknya adalah jebol. Apabila mesin semakin panas, piston akan memuai dan mengalami kemacetan saat dinyalakan.

  • Oli Tidak Mengalir

Hal berikutnya yang menyebabkan mesin motor mengalami overheat adalah oli tidak mengalir dengan baik. Oli yang tidak mengalir dengan baik disebabkan oleh sistem pendistribusiannya yang tidak lancar. Akibatnya, komponen mesin yang lainnya tidak dapat dilumasi secara maksimal.

Oli yang tidak mengalir secara teratur bisa membuat mesin mudah panas. Hal ini disebabkan komponen mesin motor kering, sehingga semakin lama bergesekan akan kian panas. Mesin yang panas akan membuat motor mengalami overheat jika terlalu lama dinyalakan.

Cara Mengatasi Overheat Saat Motor Digunakan

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan pada saat terjadinya overheat adalah cara untuk mengatasinya. Hal ini perlu diketahui agar pemilik tidak perlu panik saat tiba-tiba mesin motor mengalami overheat. Pada dasarnya, mengatasi hal ini sangatlah mudah, asalkan kondisinya tidak terlalu parah.

Perlu diketahui bahwa mesin motor yang mengalami overheat akan mati tiba-tiba pada saat digunakan. Saat hal ini terjadi, pengendara motor harus segera mematikan mesin dengan memutar starternya agar off. Selanjutnya, tepikan motor agar aman dari pengendara lain.

Hindari untuk langsung menstarter atau berusaha menghidupkan mesin saat terjadi overheat. Tunggu dulu beberapa waktu agar suhu pada mesin motor menurun atau menjadi dingin. Hal ini membutuhkan waktu yang sedikit agak lama, tergantung pada kondisi mesin.

Cara Mencegah Overheat Motor

Terjadinya overheat pada mesin motor sebenarnya dapat dicegah agar tidak merusak mesin secara umum. Pemilik motor harus memahami cara yang bisa dilakukan untuk mencegah overheat pada mesin. Nah, dalam hal ini, diantara cara mencegah mesin motor mengalami overheat adalah sebagai berikut.

  • Mengganti Cairan Coolant Secara Teratur

Cairan coolant ini ada pada motor yang dilengkapi dengan komponen pendingin pada mesinnya. Pemilik harus memperhatikan penggantian cairan coolant atau pendingin ini agar tetap berfungsi dengan baik, dan minimal diganti sekali dalam setahun.

Fungsi dari cairan coolant ini adalah untuk menjaga suhu pada mesin agar tetap stabil. Cairan coolant berfungsi untuk menjaga suhu mesin motor agar tidak terlalu panas. Apabila cairan coolant tersebut tidak diganti secara rutin, semakin lama akan kehabisan dan tidak dapat berfungsi secara optimal.

  • Rajin Membersihkan Radiator

Radiator merupakan komponen yang ada motor dengan sistem pendingin udara. Fungsi dari radiator ini sama dengan cairan coolant yang ada pada motor dengan sistem pendingin mesin. Radiator ini perlu dibersihkan agar mesin pada motor tidak mengalami overheat.

Pembersihan radiator berfungsi untuk membersihkannya dari debu yang menempel. Debu ini berasal dari udara yang disaring oleh fan radiator. Kotoran dari debu ini akan terus menumpuk apabila tidak dibersihkan secara teratur. Dengan demikian hal ini  tidak akan mengganggu kinerja radiator.

  • Mengganti Oli Mesin Secara Teratur

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya overheat pada mesin motor adalah mengganti oli secara teratur.

Komponen pelumas ini sangat diperlukan untuk mesin motor, sehingga ketersedian dan kebersihannya harus dijaga dengan menggantinya secara rutin.

Penggantian oli motor ini dilakukan pada saat motor sudah menempuh jarak minimal 2000 kilometer atau sekitar 2 hingga 3 bulan. Pemilik harus memperhatikan pergerakan speed meter atau menjadwalkan secara rutin penggantian oli agar kendaraan tetap dalam keadaan baik.


Desain-tanpa-judul-2023-02-14T090204.360.png

February 13, 2023 adminMobil

Oli pelumas mesin merupakan komponen penting yang pada kendaraan Anda baik motor dan mobil. Umumnya komponen atau part ini memiliki tiga fungsi, sebagai pendingin mesin, pelumas, hingga menjaga kebersihan mesin.

Namun, jika Anda tidak memperhatikan secara berkala maka akan sangat berpengaruh pada performa kendaraan. Komponen ini perlu penggantian secara rutin dan berkala untuk menjaga performa mesin tetap pada kondisi yang optimal.

Umumnya penggantian oli mesin di kendaraan manual, rata-rata pabrikan menyarankan setiap 2.000 km – 3.000 km atau 2 bulan sekali untuk kendaraan roda dua, kalau mobil biasanya 10.000 km, atau enam bulan sekali.

Bisa juga untuk melakukan penggantian oli dilihat dari jarak tempuh (kilometer ) atau jam pemakaian, mana yang lebih dulu tercapai. Namun disarankan bagi pengguna kendaraan dalam kota hanya mangacu berdasarkan bulan bukan kilometer. Hal itu disebabkan karena biasanya oli akan bekerja lebih ekstra dan berat dalam kondisi jalan yang macet. Berikut ini dilansir dari beberapa sumber (24/07),

Beberapa dampak buruk jika terlambat mengganti oli:

1. Mesin tidak bertenaga
Mesin tidak bertenaga biasanya muncul pada oli yang sudah jelek akibat telat mengganti oli. Hal ini disebebkan karena semakin lama kualitas oli pasti mengalami penurunan yang diakibatkan karena sudah melewati umur batas pemakaian. Maka dari itu oli pelumas tidak bisa melumasi komponen internal mobil secara menyeluruh sehingga menurunkan performa mesin

2. Boros bensin
Telat mengganti oli juga berpengaruh pada keiritan bahan bakar. Sebab, oli yang tidak diganti dapat menyebabkan terjadi gesekan yang semakin kuat yang dapat mengakibatkan tariakan semakin berat. Hal itu dapat menyebabkan bahan bakar menjadi lebih boros karena mesin memerlukan suplai bahan bakar lebih dalam mengolah tarikan kendaraan.

3. Mesin overheat
Hal ini bisa terjadi karen kondisi oli yang sudah jelek. Oli pelumas akan mulai menghitam dan mengental serta masuk kedua mesin akan mudah panas.

4. Komponen mesin akan cepat aus
Hal ini terjadi karena gesekan cukup parah pada internal mesin mobil. Hal itu disebabkan oli yang mengental, mengendap dan lengket pada dinding mesin yang dapat memicu terjadi kerak oli. Otomatis jika oli menjadi berkerak maka volume oli akan berkurang yang dapat mengakibatkan resiko gesekan yang lebih parah. BACA JUGA: 8 BUMN Gotong Royong Bikin Healthcare SuperApp FitAja!, Apa Saja Layanannya?

5. Turun Mesin
Jika oli sudah menempel dan menjadi kerak, maka hal ini bisa membuat kompresi jadi lemah dan performa mesin dijamin menurun.Semakin parah kendaraan jika tetap dipaksakan dan tidak mengganti oli dengan yang baru. Maka bisa berakibat turun dari mesin karena gesekan yang keras akibat dari oli yang sudah menempel dan menjadi kerak pada dinding internal mesin.

 


Desain-tanpa-judul-2023-02-11T091827.282.png

February 11, 2023 adminMobil

Radiator merupakan salah satu komponen dari sistem pendingin yang berfungsi untuk mengeluarkan panas. Sistem pendinginan radiator dirancang khusus untuk kendaraan agar mesin tidak memiliki suhu panas berlebih dan tidak terjadi overheating.

Karena peran radiator sangat krusial dalam menstabilkan suhu mesin, kalian perlu mengetahui definisi dan fungsi dari radiator yang akan kami bahas di bawah ini, simak!

Pengertian Radiator

Radiator adalah komponen yang berfungsi untuk memindahkan panas mesin dari medium satu ke medium lainnya. Tujuan pemasangan radiator adalah untuk menjaga temperatur mesin agar tetap stabil dan berjalan secara optimal.

Sistem pendingin radiator tersusun oleh beberapa komponen, yaitu; upper tank, lower tank, radiator core, sirip, drain plug dan tutup radiator.

Seperti yang kita tahu, bahwa kebanyakan radiator dipasang pada kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Namun tidak jarang radiator juga terpasang pada mesin yang membutuhkan pendinginan ekstra, alat-alat pabrik contohnya.

Dalam cara kerjanya, radiator membutuhkan cairan yang berfungsi untuk menyerap panas dari mesin, yang biasa kita sebut sebagai air radiator atau coolant.

Apakah Fungsi Radiator Pada Mesin?

 

1. Menurunkan suhu panas berlebih pada mesin

Fungsi utama radiator adalah menurunkan suhu panas berlebih pada mesin. Semakin lama kalian berkendara maka semakin tinggi juga suhu yang dihasilkan oleh mesin. Sehingga kendaraan membutuhkan sebuah sistem pendingin untuk mencegah terjadinya overheating.

Siklus pendinginan akan terus terjadi selama mesin masih bekerja. Karena air radiator akan terus menyerap panas dari mesin dan akan mengalir kembali ke dalam radiator untuk didinginkan. Maka suhu mesin akan lebih terjaga dan stabil. Meminimalisir terjadinya kerusakan pada bagian komponen mesin kendaraan.

2. Mencegah kemogokan dan overheat pada kendaraan

Overheating biasanya terjadi karena habisnya air radiator atau terjadi kerusakan pada komponennya. Jika indikator suhu panas berlebih pada dashboard sudah menyala, tandanya kendaraan anda mengalami overheat.

Jangan dipaksakan berjalan karena dapat berakibat fatal pada komponen mesin di dalamnya. Terlebih akan berefek pada komponen krusial seperti silinder. Bisa-bisa turun mesin atau bahkan kendaraan kalian mogok di tengah jalan.

Maka dari itu, pastikan bahwa radiator pada kendaraan kalian berfungsi dengan baik dengan air radiator yang terisi di dalamnya. Sehingga kerusakan pada mesin mobil dapat diminimalisir.

3. Menukar panas berlebih mesin dengan air dan udara dingin

Ilustrasi pengisian cairan pada sistem pendingin

Radiator akan mengeluarkan air radiator (coolant) lewat saluran atau selang yang ada di sekeliling mesin. Kemudian saat coolant atau air radiator mengalir, air tersebut akan menyerap panas dari dalam mesin.

Setelah itu, air radiator akan kembali ke dalam mesin radiator dan udara panas akan menguap ke udara. Namun, radiator akan mendinginkan kembali coolant melalui kipas yang ada, sehingga proses tersebut akan berulang selama mesin kendaraan masih bekerja.

4. Menampung Air Radiator

Untuk bisa menjalankan fungsinya, radiator memerlukan cairan yang biasa kita sebut sebagai air radiator atau coolant. Fungsi utama air radiator atau coolant sendiri adalah untuk menyerap panas pada mesin melalui selang yang terhubung di bagian mesin kendaraan.

Maka dari itu radiator mempunyai dua komponen bernama upper tank dan lower tank yang berfungsi untuk menampung air radiator. Sehingga ketika mobil berjalan, air radiator dapat langsung mengalir melalui water jacket


Desain-tanpa-judul-2023-02-11T090712.780.png

February 10, 2023 adminMotor

Penggunaan knalpot dalam teknologi mesin sudah lama sekali digunakan, baik pada mesin kendaraan ataupun mesin industri (yang sering dikenal dengan nama cerobong). Umumnya knalpot pada kendaraan bermotor terdiri dari beberapa bagian yaitu Header, Resonator, dan Silencer. Pada mesin 2 tak, terdapat satu bagian lagi yang berperan sangat penting, yaitu chamber.

Saat ini, knalpot memiliki banyak sekali fungsi bagi kelangsungan hidup dari kendaraan motor itu sendiri. Meskipun terlihat kecil dan sepele, namun knalpot memiliki peran vital untuk kendaraan bermotor. Namun sebenarnya, fungsi knalpot nggak cuma menghasilkan suara merdu loh. Knalpot ini juga bisa mendongkrak tenaga sang kuda besi. Berikut fungsi knalpot yang harus kalian tahu!

 

Meredam Suara Ledakan Ruang Bakar

Fungsi utama dari knalpot pada kendaraan bermotor adalah untuk meredam suara ledakan pada ruang bakar. Ruang bakar akan menimbulkan ledakan–ledakan yang besar ketika terjadi proses pembakaran. Ledakan ledakan besar ini memiliki suara yang sangat memekakan telinga, terlebih lagi pada kendaraan dengan kapasiatas silinder besar dan banyak. Karena itu, keberadaan knalpot sangat penting untuk meredam suara ledakan tersebut hingga menjadi lebih enak untuk didengar telinga manusia dan tidak menimbulkan polusi suara.

Meningkatkan Tenaga

Fungsi knalpot yang kedua adalah untuk meningkatkan tenaga yang “tersembunyi” pada motor kalian. Namun demikian, hal ini tidak bersifat mutlak, artinya, tidak semua penggantian knalpot dapat meningkatkan tenaga motor kalian. Karena hal yang satu ini sangat tergantung dari desain knalpot dan juga bahan – bahan serta perhitungan matang terhadap spesifikasi mesin dengan knalpot. Dengan melakukan perhitungan yang tepat, maka hal ini bakal meningkatkan power mesin motor kalian.

Khususnya pada knalpot motor 2 tak, bagian chamber mempunyai fungsi untuk melakukan gaya balik terhadap gas buang, dikarenakan teknologi 2 tak tidak memiliki katup ex dan in layaknya kendaraan 4tak yang umum saat ini. Chamber dapat berperan untuk meningkatkan tenaga dari kendaraan 2 tak secara signifikan, sebab chamber berperan penting untuk melakukan proses perputaran gas masuk dan gas buang yang terjadi pada saat pembakaran sedang berlangsung.

 

Mengurangi Bobot

Selanjutnya, knalpot standar bawaan pabrik maupun aftermarket juga seringkali digunakan mekanik sebagai pengurang bobot kendaraan. Beberapa model dan jenis knalpot seringkali dibuat dari material bahan dan dimensi yang bermacam-macam. Banyak knalpot aftermarket telah menggunakan material bahan yang jauh lebih ringan dari bobot knalpot bawaan motor itu sendiri. Sehingga dengan pemakaian knalpot yang lebih ringan, motor dapat berakselerasi dengan handling yang lebih bagus. Pada umumnya, fungsi knalpot seperti ini banyak diaplikasikan pada motor dengan performa yang tinggi.

 

Fungsi Knalpot Sebagai Pemanis Dan Ornamen

Fungsi lainnya yang harus dipahami dari knalpot ialah seringkali difungsikan sebagai pemanis kendaraan. Beberapa knalpot memang memiliki bentuk dan juga desain yang unik. Desain dan juga bentuk dari knalpot yang unik ini biasanya digunakan untuk mendukung penampilan motor agar lebih menarik. Biasanya hal ini diaplikasikan pada kendaraan bermotor yang akan berlenggang ke dalam suatu kontes.

 

Mengurangi Polusi Udara

Teknologi mutakhir yang diaplikasikan pada knalpot saat ini adalah penggunaan catalityc converter. CC atau catalytic converter ini memiliki fungsi yang sangat baik untuk membantu mengkonversi karbon yang berasal dari ruang bakar dan kemudian dikeluarkan melalui pipa gas buang. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan efisiensi gas buang dan menekan jumlah polusi udara yang keluar dari motor kalian.

 

Gimana guys, kalian udah pada paham belum fungsi knalpot motor kalian? tapi, pada faktanya, tidak semua knalpot motor memiliki fungsi sebagai mana mestinya loh, guys. Ya contohnya, knalpot motor harley, royal enfield dan lain-lain. Jika dilihat knalpotnya cuma berbentuk pipa dan berkelok. Jinny rasa udah cukup ya penjelasan tentang beberapa fungsi knalpot sebagaimana mestinya. Sampai bertemu lagi lain waktu.  See yaa


Desain-tanpa-judul-2023-02-09T193324.974.png

February 9, 2023 adminMotor

Mesin bermasalah tidak seberapa menyebalkan bahkan sebahaya ketika rem tidak berkerja sebagaimana mestinya. Rem berguna untuk mengurangi kecepatan laju atau membuat mobil diam saat parkir. Rem menjaga keselamatan berkendara.

Ada beberapa macam rem. Salah satunya adalah rem parkir (parking brake). Namun kita lebih mengenalnya sebagai rem tangan. Karena rem parkir awalnya dioperasikan melalui tuas rem yang digerakan tangan yang ada di kabin. Sekarang ada rem parkir yang tidak melalui tuas lagi cara pengoperasiannya. Ada yang sistem tombol (secara elektrik) ataupun sistem injak pedal (biasanya pada mobil bertransmisi otomatis).

Seperti namanya, rem parkir digunakan saat mobil terparkir. Biar tidak bisa bergerak atau digerakan orang lain. Sekali lagi, fungsi utamanya untuk keselamatan bersama.

Seiring penggunaan, kadang akan timbul beberapa permasalahan pada rem tangan. Melansir situs Daihatsu Indonesia, setidaknya ada 4 masalah yang sering muncul.

Rem Tangan Macet Atau Tak Bisa Dioperasikan

Ada kalanya rem tersebut mengalami gangguan seperti macet. Berikut ini ada sejumlah penyebab rem tangan mobil macet, di antaranya adalah:

1. Terlalu Kuat Menarik Tuas Rem Tangan

Terlalu kuat menarik tuas rem tangan melebihi ambang batas gerigi di dalamnya menjadi penyebab pertama. Jika menariknya dengan perlahan, maka hal semacam ini tidak akan terjadi.

2. Tuas Rem Tidak Bisa Dikembalikan Setelah Ditarik

Jika pengendara mobil tidak paham mekanisme kerjanya, maka tentu akan membuat panik siapa saja. Oleh sebab itu wajib sekali mengenali penyebab dari rem tangan mobil yang macet tersebut,

3. Penggunaan Rrem Tangan dalam Jangka Waktu Lama

Menggunakan rem tangan dalam jangka waktu yang lama sangat tidak disarankan. Apalagi jika lokasi mobil parkir terdapat genangan air atau bisa juga banjir. Kondisi tersebut bisa berdampak karat yang akan lengket pada rem dan sulit untuk dilepaskan.

4. Tidak Bisa Membedakan Rem Tangan Transmisi Manual Maupun Otomatis

Kendaraan roda empat seperti mobil memiliki dua jenis transmisi yaitu manual dan juga otomatis. Keduanya memiliki cara menggunakan rem tangan yang berbeda-beda. Penyebab rem tangan mobil macet tersebut bisa dikarenakan pengendara tidak dapat membedakan kedua transmisi tersebut, sehingga sering salah menggunakannya dan berakibat pada rem tangan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Cara Atasi Rem Tangan Macet

Bila kita sudah bisa mengindikasikan penyebab rem tangan macet, upaya mengatasinya pun bisa dilakukan.

1. Perlahan Menarik Rem Tangan

Jika penyebab pertama rem tangan sering macet dikarenakan pengendara terlalu kuat dalam menarik rem tersebut, maka solusinya ke depannya pengoperasian harus dilakukan perlahan. Jangan terlalu kuat dalam menarik rem tangan tersebut, sehingga rem tangan mobil tidak akan macet.

2. Mengembalikan Tuas Rem Tangan yang Tidak Bisa Ditarik

Untuk mengembalikan tuas rem tangan yang tidak bisa ditarik adalah dengan menggunakan tenaga ekstra. Kita harus mengangkat tuas rem dengan sangat kuat dan cepat menurunkan tuas rem tersebut. Dengan cara ini tentu rem tangan akan kembali normal seperti sedia kala.

3. Tidak Menggunakan Rem Tangan dalam Waktu yang Lama

Apabila di kondisi atau medan tertentu seperti jalan yang tergenang air karena banjir, maka tidak disarankan untuk menggunakan rem tangan dalam waktu yang lama.

4. Harus Memahami Rem Tangan Manual dan OtomatisT

Mobil bertransmisi manual, menggunakan rem tangan yang mengandalkan tuas untuk pengoperasiannya. Sedangkan pada transmisi otomatis sudah banyak menggunakan rem pedal yang pengopersiannya diinjak, begitu pula melepasnya.


Desain-tanpa-judul-2023-02-11T085411.855.png

February 8, 2023 adminMotor
Crankcase (carter) atau yang lebih dimengerti dengan kolam engkol yakni salah satu cuilan penting pada kendaraan. Fungsi crankcase (carter) yakni penampung oli mesin dan aneka macam komponen mesin lainnya. Selain itu crankcase atau yang dimengerti dengan carter memiliki aneka macam fungsi lain yang peranannya sungguh menolong baik dari fungsi mesin maupu perbaikan dan perawatan mesin.Selain itu ada beberapa tipe kendaraan yang menggunakan materi kaleng atau baja lentur.

Fungsi Crankcase atau Carter Oli

Ada beberapa fungsi crankcase pada kendaraan. Untuk lebih jelasnya berikut ialah pembahasan tentang fungsi crankcase atau fungsi carter pada kendaraan.

1. Sebagai Penampung Oli Mesin

Sebagai penampung oli mesin ialah fungsi utama crankcase atau carter pada kendaraan. Oli mesin yang banyaknya sanggup meraih 3-6 liter pada mesin ditampung pada suatu wadah yang dinamakan crankcase atau carter. Selain selaku wadah penampung oli, crankcase juga akan memuat aneka macam kotoran atau gram-gram yang dihasilkan oleh ukiran komponen mesin dan terbawa oleh oli mesin. Oli mesin aan disirkulasikan lewat metode pelumasan dan dikembalikan lagi ke crankcase atau carter oli di saat telah simpulan atau mesin mati.

2. Sebagai Tempat Pelindung Komponen Mesin

Sebagai kawasan pelindung komponen mesin ialah salah satu fungsi crankcase atau carter pada kendaraan. Terdapat beberapa komponen yang terletak pada cuilan bawah blok silinder yang menyebabkan tidak ada pelindung dari luar. Beberapa komponen ini diantaranya crankshaft, batang piston, gear timing, pompa oli, dan aneka macam komponen lainnya. Oleh sebab itu untuk mempertahankan aneka macam komponen tersebut dari kerusakan luar maka dibentuk crankcase atau carter untuk melindungi.
Namun berlawanan untuk crankcase pada sepeda motor terletak pada cuilan kanan dan kiri untuk melindungi aneka macam komponen menyerupai kopling, alternator, poros engkol, gear percepatan, dan aneka macam komponen lainnya.

3. Untuk mempertahankan oli mudah-mudahan tidak tumpah

Untuk mempertahankan oli mudah-mudahan tidak tumpah di saat kendaraan bergoyang dan bergetar ialah salah satu fungsi dari crankcase atau carter oli. Desain crankcase dibentuk dengan adanya sparator atau pembatas yang hendak menangkal oli tumpah di saat mesin bergoyang jawaban keadaan jalan.
Selain itu pada keadaan mesin miring maka apabila tidak terdapat sparator maka keadaan oli juga miring. Hal ini menyebabkan pompa oli tidak sanggup mensirkulasikan oli mesin sehingga sanggup memunculkan aneka macam kerusakan. Oleh sebab itu fungsi dari crankcase juga mempertahankan permukaan oli mudah-mudahan tetap stabil dan menentukan metode pelumasan sanggup melakukan pekerjaan dengan baik.

4. Sebagai kawasan menyedot oli

Sebagai kawasan menyedot oli ialah salah satu fungsi crankcase atau carter oli. Oli mesin mesti dicek dan diganti secara berkala. Oleh sebab itu butuhkan cuilan atau komponen yang digunakan untuk menyedot oli mesin. Komponen ini yakni cuilan dari crankcase atau carter oli yakni drain plug yang terdapat pada cuilan dari bawah crankcase atau carter oli.
Selain itu desain dari crankcase juga memungkinkan semua oli yang terdapat pada mesin sanggup keluar semua. Pada suatu cuilan crankcase dibentuk dengan bentuk yang agak lebih menjorok kedalam atau kebawah sehingga oli akan terkumpul pada cuilan ini.

Desain-tanpa-judul-2023-02-07T150711.400.png

February 7, 2023 adminMotor

Penyebab motor hilang kompresi tidak perlu disikapi berlebihan apalagi panik. Meski demikian wajar jika Anda tiba-tiba merasa kaget. Pasalnya gejala kehilangan kompresi memang sedikit membingungkan karena pengapian masih tetap ada tapi motor malah mogok. Anda pun akan kerepotan ketika berupaya menghidupkan kembali motor dengan tombol yang ada di setang motor.

Pasalnya sistem pengapian yang masih normal tetap tidak mampu menyalakan mesin. Begitu juga ketika Anda berupaya menyalakan motor dengan kick starter. Tiba-tiba saja kick starter terasa loss atau terasa ringan. Jadi mungkin Anda akan kebingungan apa yang sebenarnya terjadi? Gejala itu memang merupakan tanda dari motor yang kehilangan kompresi. Perlu dicatat, kompresi motor yang tiba-tiba hilang tidak mutlak terjadi pada motor berusia tua saja. Motor-motor skutik yang usia pakainya masih muda juga bisa saja kehilangan kompresi. Pasalnya kompresi hilang terjadi karena adanya empat penyebab yang bisa membuat motor kehilangan kompresi.

Nah, ke empat penyebab itu adalah valve (klep) yang terlalu rapat, kualitas bahan bakar kurang bagus, piston atau ring pistonnya lemah dan filter udara yang kotor. Mesin motor yang ngempos bisa terjadi karena pengaturan klep kurang tepat, bisa terlalu rapat atau sebaliknya. Mengukur kerapatan klep juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebaiknya, pilih bengkel yang memang punya kapasitas mengerjakan hal itu.

Penyebab Motor Hilang Kompresi

Itulah beberapa ciri-ciri motor kehilangan kompresi. Dan berikut ini adalah beberapa penyebab motor hilang kompresi yang mungkin bisa menjadi gambaran bagi kalian para pecinta motor untuk bisa lebih mengerti kesehatan sepeda motor.

1. Klep Tidak Rapat

Sebagai media masuk dan keluarnya sisa pembakaran di ruang bakar. Klep motor memiliki peranan yang sangat penting atas berlangsunya mesin motor bisa hidup dengan sempurna. Namun apabila klep motor tidak rapat karena terganjal oleh kerak sisa pembakaran atau kotoran yang terbawa oleh bahan bakar otomatis hal tersebut akan menyebabkan motor kehilangan kompresi.

2. Ring Kompresi Piston Jelek

Penyebab motor hilang kompresi yang selanjutnya juga bisa di sebabkan karena ring piston yang digunakan sudah jelek atau sudah aus. Kenapa ring piston? Tentu saja karen  salah satu lapisan ring piston yang ada memiliki fungsi untuk menahan tekanan kompresi yang berada di ruang bakar. Jika kondisinya sudah jelek otomatis kompresi yang seharusnya penuh pun akan hilang.

3. Packing Head Rusak

Penyebab lain dari hilangnya kompresi pada kendaraan bermotor terutama sepeda motor adalah packing head yang mulai rusak. Namun hal in mungkin akan sangat jarang terjadi pada motor-motor sekarang ini. Dan jika memang ada, biasanya hal yang membuat packing head rusak adalah rembesar oli melaluoi sela-sela packing tersebut.

4. Klep Bengkok

Kemudian hal yang mungkin bisa kita anggap jarang terjadi namun memiliki pengaruh besar terhadap kompresi motor yang hilang yaitu klep mengalami bengkok. Dimana bengkok pada kelp mesin motor sendiri bisa terjadi karena adanya tubrukan antara seher dan klep. Dan ketika itu terjadi, maka klep tidak akan bisa menutup dengan rapat dan menyebakan kebocoran kompresi.

5. Drat Busi Aus

Dan penyebab motor hilang kompresi yang terakhir adalah drab busi aus. Yaps, ini juga bisa menjadi salah satu alsan kenapa motor bisa hilang kompressi. Hal ini tentu saja bisa terjadi karena tekanan kompresi yang seharusnya utuh akan keluar melewati celah pada drat busi yang sudah aus tersebut.


Copyright by BENGKELSEAL 2022. All rights reserved.