Perusahaan elektronik asal Tiongkok, Midea Group, mengumumkan rencananya untuk membangun dua fasilitas manufaktur baru di Indonesia. Fasilitas tersebut akan difokuskan untuk memproduksi mesin cuci dan kulkas, sebagai bagian dari strategi perluasan bisnis dan peningkatan kapasitas produksi lokal di kawasan Asia Tenggara.
Lokasi Strategis di Jababeka dan Karawang
Pembangunan pabrik direncanakan berlokasi di dua kawasan industri utama, yaitu Jababeka (Cikarang) dan Karawang. Kedua lokasi ini dipilih karena infrastruktur logistik yang sudah matang serta dekat dengan pusat distribusi nasional. Investasi ini diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah, yang juga akan menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.
Perluasan Investasi Setelah Pabrik AC
Langkah ini menjadi kelanjutan dari ekspansi Midea sebelumnya di Indonesia, yang telah lebih dulu mendirikan pabrik pendingin ruangan (AC). Dengan adanya tambahan dua lini produksi baru, Midea semakin memperkuat posisinya di pasar elektronik rumah tangga Indonesia. Target utamanya adalah memenuhi permintaan dalam negeri sekaligus memperluas kapasitas untuk ekspor ke negara tetangga di ASEAN.
Dorong Peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)
Melalui pembangunan fasilitas ini, Midea juga berkomitmen untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pabrik akan mengandalkan lebih banyak pasokan dari produsen lokal, baik dalam bentuk bahan baku maupun komponen. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong investasi asing untuk membawa manfaat langsung bagi industri lokal dan rantai pasok nasional.
Komitmen Jangka Panjang di Indonesia
Midea melihat Indonesia sebagai pasar strategis jangka panjang karena pertumbuhan penduduk dan permintaan yang terus meningkat untuk peralatan rumah tangga. Dengan membangun basis produksi lokal, perusahaan tidak hanya dapat memangkas biaya logistik dan impor, tetapi juga beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan pasar domestik.
Kesimpulan
Ekspansi Midea melalui pendirian pabrik mesin cuci dan kulkas di Indonesia mencerminkan kepercayaan investor asing terhadap iklim industri nasional. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi industri manufaktur Indonesia menuju kemandirian produksi elektronik rumah tangga.