Mengenal Komponen dan Cara Kerja Mesin Mobil Diesel!

Prinsip Kerja Mesin Diesel
Proses kerja mesin diesel dimulai dengan mengisi udara ke dalam silinder. Udara dihisap ke dalam silinder saat piston bergerak naik, dan udara yang dihisap tadi dikompresi saat piston bergerak turun. Tekanan tinggi ini meningkatkan suhu udara secara signifikan, mencukupi untuk pembakaran bahan bakar diesel yang disemprotkan.
Saat bahan bakar diesel disemprotkan, terjadi fenomena “penyalaan sendiri”, juga dikenal sebagai autoignition. Fenomena ini menyebabkan ledakan kecil dalam silinder, mendorong piston ke bawah dan mengubah gerakan linear menjadi gerakan putar melalui poros engkol. Gerakan putar ini kemudian digunakan untuk menggerakkan berbagai peralatan, seperti roda kendaraan atau generator listrik.
Komponen Utama Mesin Diesel
- Silinder: Ruang di mana proses pembakaran terjadi disebut silinder. Jumlah silinder bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran mesin, tetapi silinder biasanya terbuat dari bahan yang tahan panas dan aus.
- Piston: Di dalam silinder yang terbuat dari bahan kuat dan ringan seperti paduan logam, piston bergerak naik-turun. Gerakan piston didorong oleh gas hasil pembakaran, yang menggerakkan poros engkol.
- Poros Engkol: Poros engkol terhubung dengan piston melalui batang penghubung dan mengubah gerakan linear piston menjadi gerakan putar. Ini menghasilkan tenaga putaran yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan atau peralatan lain.
- Injector Bahan Bakar: Injector bahan bakar menyemprotkan diesel dengan sangat presisi ke dalam silinder. Teknologi ini terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
- Sistem Kompresi: Sistem ini menciptakan kondisi pembakaran yang tepat. Piston mengkompresi udara, meningkatkan tekanan dan suhu, sehingga bahan bakar diesel dapat dibakar tanpa busi.
Cara Kerja Mesin Diesel
- Fase Hisap: Piston bergerak dari atas ke bawah, katup masuk terbuka, dan udara dihisap masuk ke dalam silinder. Hal ini membuat silinder lebih besar.
- Fase Kompresi: Udara terjebak dalam silinder saat piston bergerak naik kembali dan kedua katup tertutup. Volume ruang, tekanan, dan suhu udara meningkat, memungkinkan pembakaran bahan bakar tanpa busi.
- Fase Pembakaran: Bahan bakar diesel disemprotkan ke udara panas dan bertekanan tinggi di dalam silinder. Pembakaran spontan (autoignition) terjadi, menghasilkan gas panas yang mendorong piston ke bawah, menghasilkan energi mekanis.
- Fase Pembuangan: Gas hasil pembakaran dikeluarkan dari silinder saat piston bergerak ke atas dan katup buang terbuka. Ini menyiapkan silinder untuk siklus berikutnya.
Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin
- Mesin Diesel: Bekerja dengan prinsip pembakaran internal dan menyala sendiri. Udara dikompresi hingga mencapai suhu yang memadai untuk menghasilkan pembakaran bahan bakar diesel yang disemprotkan. Mesin diesel cocok untuk kendaraan berat atau aplikasi daya tarik kuat karena menghasilkan torsi tinggi pada putaran rendah.
- Mesin Bensin: Mesin ini menggunakan campuran bensin dan udara dengan api pengapian dari busi. Mesin ini biasanya memiliki putaran lebih tinggi dan menghasilkan tenaga maksimal pada putaran tinggi, yang membuatnya cocok untuk kendaraan yang cepat bergerak.
Keuntungan Menggunakan Mesin Diesel
- Efisiensi Bahan Bakar: Mesin diesel menghasilkan lebih banyak energi dari setiap liter bahan bakar daripada mesin bensin. Ini menunjukkan bahwa mesin diesel menggunakan lebih sedikit bahan bakar.
- Torsi Lebih Tinggi: Mesin diesel ideal untuk kendaraan komersial dan truk karena menghasilkan torsi lebih tinggi pada putaran rendah.
- Umur Pakai Lebih Lama: Struktur internal yang kokoh dan beban kerja yang lebih rendah pada putaran rendah membuat mesin diesel biasanya lebih tahan lama.
- Pemakaian Bahan Bakar Alternatif: Mesin diesel dapat menggunakan bahan bakar alternatif seperti biodiesel atau bahan bakar sintetis, yang membantu mengurangi dampak lingkungan.
Kesimpulan
Mesin diesel bekerja dengan menghisap udara ke dalam silinder, mengompresinya, dan menyemprotkan bahan bakar diesel, menyebabkan pembakaran spontan. Proses ini menghasilkan tenaga mekanis yang mengubah poros engkol menjadi gerakan putar.
Mesin diesel berbeda dari mesin bensin karena menggunakan prinsip pembakaran tanpa busi dan menghasilkan torsi tinggi pada putaran rendah. Komponen utama mesin diesel termasuk silinder, piston, poros engkol, injector bahan bakar, dan sistem kompresi.
Untuk aplikasi yang membutuhkan daya tarik dan efisiensi bahan bakar yang tinggi, mesin diesel sangat cocok. Mesin diesel memiliki banyak keuntungan, seperti efisiensi bahan bakar yang tinggi, torsi yang lebih besar, umur pakai yang lebih lama, dan kemampuan untuk menggunakan bahan bakar alternatif.