Anda pernah melihat asap dari kap mesin keluar dari mobil saat berhenti? Dalam bahasa teknis, “mesin tengah mengalami overheat”, atau “mesin mobil kepanasan”, suhu mesin terlalu tinggi di atas suhu ideal mesin. Ya, ini adalah salah satu masalah yang sering terjadi dengan mesin. Ini biasanya terjadi pada mobil tua, tetapi mungkin juga terjadi pada mobil baru.
Sistem pendinginan adalah sumber masalah utama. Radiator, tutupnya, kipasnya, belt fan, pompa air, thermostat, slang-slang, dan cairannya terkadang tidak diperhatikan. Overheating mungkin terjadi jika salah satunya tidak bekerja sepenuhnya. Hasilnya bisa fatal. Mobil pasti mogok, dan kemungkinan besar mesin harus turun. Akibatnya, penting untuk memahami masalah ini. mulai dari gejala, penyebabnya, dan bagaimana menanganinya.
- Berhenti di pinggir jalan dan matikan mesin mobil
Ketika terjadi overheat pada mesin mobil, segeralah berhenti dan bawalah ke pinggir jalan atau lokasi yang aman. Langkah selanjutya matikan mesin mobilnya. Hal itu dilakukan agar mobil kamu tidak mengalami kerusakan yang lebih parah. Setelah itu, awasi jarum temperatur.
- Buka kap mesin agar panas segera hilang
Jangan biarkan panas terperangkap di ruang mesin. Cari tuas kecil pembuka kap mesin, lalu angkat. Hati-hati karena kadang-kadang tuas berada di dekat radiator sehingga ada risiko kamu tersengat panas radiator.
- Jangan buka tutup radiator jika mesin masih panas
Jangan sekali-sekali melakukan hal ini. Jika Anda membuka tutup radiator pada saat mesin mobil masih panas, dapat menyebabkan uap dan air bertekanan tinggi akan lepas dapat mengakibatkan luka bakar serius jika terkena kulit.
- Periksa tabung cadangan air radiator
Setiap mobil pastinya memiliki cadangan air radiator yang terhubung ke bagian atas radiator. Ini akan membantu Anda untuk melihat apakah air radiator kurang atau tidak. Selain itu, juga terdapat indikator ketinggian air. Jika air kurang maka bisa berbahaya untuk mesin. Langkah pertama yang bisa dilakukan, yakni menambahkan cairan pendingin sampai posisi garis atas. Kamu bisa mengisi air di tabung meskipun mesin panas atau bisa juga menunggu kondisi mesin dingin. Jika mobil Anda hanya memiliki radiator tanpa tabung cadangan, kamu harus menunggunya hingga dingin sebelum membukanya.
- Cari kebocoran pada sistem pendinginan
Jika radiator atau kepala silinder rusak, mungkin terjadi kebocoran dalam sistem pendingin. Jika Anda cukup berpengalaman dengan mobil, periksalah radiator, blok mesin, atau kepala silinder di dekat gasket, apakah ada kebocoran. Sebaliknya, jika tidak paham, Anda bisa bawa mobil ke bengkel terdekat dan minta mereka melakukan tes tekanan sistem pendingin. Pemeriksaan ini mudah dan mungkin bisa dilakukan dengan gratis.
- Putuskan, apakah tetap jalan atau memanggil bantuan darurat
Jika radiator hanya kekurangan cairan dan Anda bisa mengisinya, ini tidak masalah. Isi dan lanjutkan perjalanan. Jika air di radiator terlihat habis jangan jalankan mobil. Jika kembali bisa berjalan, lebih baik matikan AC untuk mengurangi kerja mesin. Nyalakan heater untuk mengurangi panas mesin. Jalankan mobil dengan stabil. Jika bantuan mudah didapat, Anda bisa minta mobil derek daripada harus mengendarainya.