Industri Mesin Alami Kontraksi pada Kuartal I/2025

Sektor industri mesin dan perlengkapannya di Indonesia mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan pada kuartal pertama tahun 2025. Berdasarkan data resmi, subsektor ini mengalami kontraksi sebesar –0,65% secara tahunan (year-on-year). Penurunan ini menandakan adanya tantangan yang dihadapi pelaku industri di awal tahun.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya masih terbatasnya permintaan pasar, fluktuasi harga bahan baku, serta tekanan dari barang impor yang memiliki daya saing harga lebih tinggi. Selain itu, biaya produksi yang meningkat akibat kenaikan harga energi dan logistik turut memberikan beban bagi produsen mesin lokal.
Meskipun demikian, para pelaku industri dan pemerintah optimistis kinerja sektor ini akan membaik pada kuartal-kuartal berikutnya. Sejumlah langkah strategis telah disiapkan, seperti mendorong program substitusi impor, memperkuat rantai pasok lokal, serta memberikan insentif bagi pelaku industri untuk melakukan modernisasi teknologi produksi.
Dengan dukungan kebijakan yang tepat serta peningkatan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan investor, diharapkan industri mesin Indonesia dapat kembali tumbuh positif dan berperan besar dalam memperkuat sektor manufaktur nasional.