Apa Itu Kompresi Mesin?

Istilah rasio kompresi sering kali kita temui ketika berurusan dengan mesin kendaraan. Ada yang bilang berhubungan dengan jenis bahan bakar yang harus dikonsumsi atau emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan.
Namun, apa sebenarnya arti dari rasio kompresi itu? Sebelum membahas soal rasio mari kita bahas dulu tentang kompresi (pemadatan). Setiap silinder mesin menghasilkan kompresi yakni ketika gas dan udara dalam silinder dipadatkan volumenya menjadi sangat kecil. Hal ini terjadi dalam proses pergerakan piston ke atas sebelum campuran itu dibakar oleh busi bersama bahan bakar di ruang bakar.
Lantas rasio apa yang dimaksud? Rasio kompresi berarti perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di titik terendah dengan posisi piston pada titik paling atas. Semakin tinggi perbandingannya berarti udara yang terkompresi makin banyak, artinya bahan bakar yang terbakar bisa semakin banyak.
Sebagai contoh, pada mobil bermesin 4-silinder, 2.0L, dengan setiap silinder berisi 500 cc. Saat piston di posisi bawah tiap silinder terisi penuh 500 cc gas dan udara, ketika piston berada di atas volumenya menjadi 50 cc. Hal itu menandakan rasio kompresinya 1:10.
“Perbandingan kompresi rendah berarti ruang bakar otomatis luas, tapi bila tinggi berarti ruang bakar sempit. Torsi akan membesar saat perbandingan rasio makin tinggi, efisiensi makin meningkat dengan jumlah bahan bakar yang sama,” ujar Ari Tristanto, Sales Trainer Mazda Motor Indonesia.
Rasio kompresi menentukan kandungan Research Octane Number (RON) dalam bahan bakar yang wajib digunakan. Semakin tinggi maka butuh RON semakin besar, bila tidak sesuai maka rentan knocking alias detonasi atau ngelit
Penggunaan Jenis BBM Berdasarkan Nilai Rasio Kompresi
Lantas apa saja jenis BBM yang banyak digunakan berdasarkan nilai rasio dari kompresi motor? Hingga saat sudah ada beberapa jenis BBM yang digunakan sesuai dengan nilai oktannya. Nilai oktan sendiri adalah tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.
Jika nilai oktannya semakin tinggi, maka semakin besar juga tekanan yang dibutuhkan bahan bakar supaya bisa terbakar. Agar kendaraan yang dimiliki awet, maka penggunaan bahan bakar juga harus disesuaikan antara nilai oktan dan juga rasio kompresi mesin motor yang digunakan. Berikut ini adalah jenis bahan bakar berdasarkan nilai oktannya (RON / research octane number).
1. Premium untuk Kompresi Mesin 7 s/d 9 : 1
Jenis bahan bakar premium memiliki nilai oktan 88. Adapun rasio kompresi ideal penggunaannya adalah untuk sepeda motor yang nilai kompresinya antara 7 sampai dengan 9 banding 1. Contoh kendaraan yang menggunakan BBM ini adalah motor lawas.
2. Pertalite untuk Kompresi Mesin 9 s/d 10 : 1
Jenis bahan bakar yang satu ini memiliki nilai oktan 90. Adapun rasio perbandingan kompresi ideal penggunaannya adalah 9 sampai dengan 10 banding 1. Motor dari Yamaha yang memakai BBM ini adalah :
- Yamaha Vega Force dan Jupiter Z dengan kompresi mesin 9,3:1.
- Yamaha Mio M3 125, Mio Z, dan Yamaha Byson Fi dengan memiliki nilai kompresi mesin 9,5:1 (ada di rentang 9 s/d 10).
3. Pertamax untuk Kompresi Mesin 10 s/d 11 : 1
Sedangkan untuk jenis bahan bakar yang pertamax nilai oktannya adalah 92 dengan rasio kompresi ideal penggunaannya adalah 10 sampai dengan 11 banding 1. Contoh kendaraan yang memakai BBM ini adalah :
- Yamaha Xabre, MX King 150, Aerok 155 VVA dan Vixion.dengan nilai kompresi 10,4:1.
Selain pertamax, shell super dan performance 92 bisa digunakan sebagai bajan bakar kategori kompresi mesin antara 10 s/d 11 karena memiliki nilai oktan yang sama, yaitu 92.
4, Pertamax Plus untuk Kompresi Mesin 11 s/d 12 : 1
Jenis bahan bakar pertamax plus memiliki nilai oktannya mencapai 95. Bahan bakar yang satu ini memiliki rasio kompresi ideal penggunaannya yakni 11 sampai dengan 12 banding 1. Beberapa produk dari Yamaha memakai BBM tersebut, seperti halnya YZF-R25 dan MT-25 dengan nilai kompresi mesin motor 11,6 : 1.
Selain pertamax plus, shell v-power dan performance 95 bisa digunakan sebagai bajan bakar kategori kompresi mesin antara 11 s/d 12 karena memiliki nilai oktan yang sama, yaitu 95.