
Hujan dan banjir yang semakin sering terjadi belakangan menyebabkan banyak kerugian, termasuk di antaranya bagi pengendara sepeda motor. Sering kali mesin motor mati saat dipaksa menerabas banjir atau genangan air.
“Namun, jika sudah terlanjur menerabas banjir dan motor mengalami kendala seperti mati mesin atau tidak berfungsi normal, maka sebaiknya konsumen membekali diri dengan pemahaman teknis mengenai cara penanganan motor yang tepat sebelum dibawa ke bengkel resmi,”
-
Jangan hidupkan mesin
Ketika mesin motor mati setelah menerabas banjir, pengguna sepeda motor sangat tidak disarankan untuk memaksa menyalakannya. Hal tersebut dikarenakan adanya potensi air masuk ke dalam mesin yang bisa menyebabkan kerusakan komponen utama di ruang bakar, seperti stang piston yang membengkok, piston rusak, dan crankcase pecah atau retak akibat water hammer.
Secara teknis, water hammer bisa terjadi akibat air yang terjebak di dalam ruang bakar saat mesin melakukan kompresi. Air yang terjebak, akan memberikan tekanan berlebih ke sekeliling ruang bakar dan mendorongnya. Hal inilah yang menjadi penyebab komponen-komponen lain bisa mengalami kerusakan.
-
Cek selang indikator CVT
Untuk pengendara sepeda motor berjenis skuter matik (skutik), cara termudah melakukan pengecekan apakah mesin motor kemasukan air adalah dengan melihat selang indikator berwarna transparan yang terletak dibawah CVT. Jika di dalam selang terdapat air yang mengendap, artinya kemungkinan besar ada air yang masuk kedalam mesin sehingga perlu dikeluarkan.
Setelah semua air dirasa sudah keluar, tutup kembali lubang dengan selang indikator dan nyalakan mesin. Selanjutnya mainkan gas secara perlahan (low rpm), jika V-belt di CVT tidak selip yang ditandai dengan ban belakang berputar, artinya motor sudah bisa dipakai jalan kembali. Namun untuk memastikannya, segera bawa motor ke bengkel terdekat untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
-
Cek pengapian busi
Komponen lain yang perlu dilakukan pengecekan setelah motor melewati banjir adalah busi. Karena ketika busi dalam keadaan basah, maka komponen yang satu ini tidak bisa melakukan fungsinya untuk menghasilkan percikan api, yang dipakai untuk proses pembakaran di ruang bakar. Jadi, setelah menerobos banjir, sebaiknya buka cap busi berserta businya lalu bersihkan dan keringkan dengan menggunakan lap atau kain.
-
Cek kondisi oli
Oli mesin juga menjadi salah satu komponen penting, yang tidak boleh luput dari pengecekan. Biasanya, ketika bagian dalam mesin sudah terkontaminasi air, maka oli akan menjadi encer dan warnanya terlihat kecoklatan atau keabu-abuan seperti susu (milky). Jika sudah seperti itu, maka pengguna sepeda motor dilarang menyalakan mesin karena beresiko terjadinya water hammer.
Langkah yang paling tepat adalah mencari bengkel terdekat untuk menguras oli motor dan menggantinya dengan yang baru. Adapun cara untuk mengecek kondisi oli sangat mudah, cukup dengan memanfaatkan deep stick yang menyatu pada tutup oli mesin.
-
Cuci dan lumasi komponen motor
Motor yang menerabas banjir biasanya menjadi kotor sehingga rawan berkarat. Oleh sebab itu, baiknya segera mencuci motor yang telah digunakan dan beri pelumas pada bagian yang rawan berkarat, seperti standard samping dan tengah, footstep, serta kaki-kaki motor.
Demikian 5 langkah menangani mesin motor mati akibat menerabas banjir.